What kept you up at night?

Belum lama, salah satu kolega nanya what kept you up at night ?

Well, lately, apart from day to day work, tentu saja genosida yang dilakukan Israel. I literally have difficulties to sleep since October last year because of that. I told him, that I might/slightly depressed only from reading or seeing videos, or articles about what’s happening in Gaza right now. Tentu saja gue harus ke psikolog lagi untuk memastikan kondisi mental gue saat ini. Tapi setidaknya itu yang gue rasakan belakangan. Karena untuk pertama kalinya dalam hidup, lo jadi punya pemahaman baru soal apa sih makna dari kata “evil” atau “inhumane” and it’s scary and heartbreaking at the same time.

Sebelum tidur juga jadinya I often wonder, why those people have to suffer the way that they’re suffer now, atau apakah adil kalau di saat yang sama ketika gue mau menutup mata buat tidur dengan tenang dan nyaman di kamar ber-ac dan selimut hangat, di sana, mereka harus selalu was-was sama hidup mereka, dan orang-orang yang mereka cintai.

Kadang jadi mikir, apa coba yang diharapkan Israel dari pembunuhan ini. Ekspektasi bahwa mereka bisa hidup tenang di dunia setelah mereka menghabisi orang Palestina adalah bullshit. How can you live like that? Gimana mereka bisa berpikir, bahwa hidup mereka dan keturunan mereka akan tenang dan baik-baik saja setelah apa yang mereka lakukan. Gimana mereka bisa berpikir bahwa dengan cara inilah mereka bisa hidup happily ever after di tanah yang katanya dijanjikan untuk mereka? I mean… what the fuck? Sejarah membuktikan bahwa manusia-manusia keji ini lahir dari kelompok yang juga pernah merasakan kekejian yang sama. By the end of the day, I guess this cycle of violence will keep on going until (probably) the world’s ends.

Hopefully i didn’t live long enough to see that happen, cause that is not what I expect from life.

Good night.

Leave a comment